Pendidikan seks atau sex education memang banyak pro kontranya. Ada yang bilang, pendidikan seks membuat kita jadi banyak tahu, hingga kita malah bisa "berbuat" dengan aman. Jadi, penting enggak sih kita mendapatkan edukasi begituan?
Pendidikan seks merupakan proses kegiatan yang berlangsung secara dialogis (ngobrol, dua arah), realistis (enggak teori melulu), jujur, terbuka, dan bukan dikte moral belaka. Pendidikan seks memberi pengetahuan nyata, menempatkan seks pada cara melihat yang pas, berhubungan dengan self-esteem (rasa penghargaan terhadap diri), penanaman rasa percaya diri, dan difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam mengambil keputusan.
Sekurangnya ada enam hal utama yang harus termuat dalam pendidikan seks, yaitu:
a. Perkembangan manusia, anatomi, reproduksi dan fisiologi.
b. Hubungan antarmanusia: keluarga, teman, pacaran, dan perkawinan.
c. Kemampuan personal: nilai, pengambilan keputusan, komunikasi dan negosiasi.
d. Perilaku seksual.
e. Kesehatan seksual meliputi: kontrasepsi, pencegahan IMS (infeksi menular seksual), HIV/AIDS, dan kekerasan seksual.
f. Budaya dan masyarakat, peran jender, seksualitas dan agama.
Melalui pendidikan seks itu diharapkan kita dapat menempatkan seks pada cara ngelihat dan porsi yang tepat serta mencoba mengubah anggapan negatif tentang seks.
Biasanya kata "seks" menjadi pangkal perdebatan dalam pendidikan seks. Padahal, kata seks itu mempunyai arti jenis kelamin yang ini memberi kita pengetahuan tentang sesuatu sifat atau ciri yang membedakan cowok dengan cewek.
Pendidikan seks untuk kita?
Kebanyakan orangtua beranggapan bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan seks. Hal ini tentunya membuat para orangtua merasa khawatir, apalagi dengan pemberian informasi seperti itu justru kita cenderung untuk mencobanya. Ini nih yang perlu diluruskan.
Kita perlu mendapat informasi atau pendidikan seks karena kita sedang mengalami masa pubertas, mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh. Selain itu, mulai timbul rasa ketertarikan dengan lawan jenis. Di pihak lain, arus informasi memberikan tawaran yang mengarah ke permasalahan seksual yang vulgar sangat gencar. Maka, pendidikan seks diperlukan untuk memberikan penjelasan yang lengkap dan benar soal seks. Dengan demikian, saat kita digempur informasi seks vulgar, ditambah rasa ingin tahu yang besar, kita tidak kebablasan.
Pendidikan seks bermaksud memberikan pengetahuan dan pandangan yang seluas-luasnya dari berbagai sudut pandang serta memberikan informasi yang benar dan faktual kepada kita mengenai seksualitas sehingga kita punya pengetahuan tentang seksualitas secara lengkap.
Bicara seksualitas masih tabu
Banyak faktor yang membuat masyarakat memiliki pandangan bahwa membicarakan hal-hal yang menyangkut seksualitas adalah tabu , antara lain:
• Faktor budaya yang melarang pembicaraan mengenai seksualitas di depan umum. Hal ini disebabkan seks dianggap sebagai sesuatu yang porno dan sifatnya sangat pribadi sehingga tidak boleh diungkapkan kepada orang lain.
• Pengertian seksualitas yang ada di masyarakat masih sangat sempit, pembicaraan tentang seksualitas seolah-olah hanya diartikan ke arah hubungan seks.
Pendidikan seks bisa dimulai sejak dini, diberikan sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan kita, misalnya dengan selalu menjaga kebersihan organ reproduksi, menanamkan kesadaran jenis kelamin dan perbedaan dengan lawan jenis kita. Sejak usia dini kita seharusnya sudah mendapatkan informasi yang benar mengenai seksualitas. Ketika usia 6-12 tahun kita juga bisa belajar tentang proses pembuahan ovum oleh sperma, perbedaan seksual cowok dan cewek, mengenal dan menghargai seluruh anggota tubuh kita termasuk organ reproduksi, mengerti tentang keluarga, tujuan dan kewajiban kita sebagai anggota keluarga yang baik dengan penuh rasa setia, kasih sayang, cinta, dan saling menghormati.
Kalau sekolah dan ortu belum siap memberikan pendidikan seks, kita bisa mendapatkan informasi tersebut di tempat-tempat yang menyediakan informasi mengenai seksualitas seperti youth center PKBI. Jangan sekali-kali belajar dari buku stensilan, BF atau pornografi di Internet karena itu menyesatkan.
Thursday, August 02, 2007
Perlukah ada Pendidikan seks?
Posted by mustafa at Thursday, August 02, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment