Thursday, August 09, 2007

Bakmi Pele, Legenda Dari Alun-Alun Utara


Tempat makan yang satu ini dekat sekali dengan poros kekuasaan Jogja. Jaraknya cuma beberapa meter dari Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Warungnya berpenampilan sangat sederhana, seperti layaknya tempat makan kaki lima dengan tenda terpal dan spanduk warna oranye yang bertuliskan "Pak Pele" besar-besar. Tenda Pak Pele ini terletak tepat di pojok Tenggara Alun-Alun Utara Jogja. Suasananya sangat ayem dan sepi karena nyaris tak ada kendaraan yang melintas, maklum lokasinya di pojokan jalan semi buntu yang mengarah ke areal Kraton.


Tempat makannya benar-benar membuat jatuh cinta pada pandangan pertama. Pak Pele menempati areal paving block yang lumayan luas sehingga bisa menggelar banyak tikar besar yang sangat nyaman untuk duduk lesehan, bahkan tidur-tiduran. Pohon beringin raksasa yang ada di sekitarnya mungkin menyeramkan bagi sebagian orang, tapi bagi saya yang cinta pepohonan lokasinya benar-benar perfect! Karena bukanya malam, suasana remang-remang (bukan gelap lho!) dalam bauran cahaya kekuningan menambah atmosfer misterius yang mendukung acara keluar malam.

Untungnya tempatnya asyik, karena kita harus sabar menunggu pesanan yang lumayan lama datangnya. Malam itu saya datang bersama seorang teman SMA (yang jadi pelanggan setia Bakmi Pele) dan seorang pekerja restoran yang akhir-akhir ini ikut di dalam tim "bersenang-senang ala trulyjogja" yang kerjanya cuma main, makan dan jalan-jalan.

Anda mungkin bertanya-tanya kenapa namanya Bakmi Pele. Apa hubungannya dengan legenda Brazil yang sekarang jadi selebritis dunia itu? Sayangnya Anda harus tetap bertanya-tanya (atau tanya aja sendiri), karena malam itu saya sedang berada dalam mode reporter pemalas yang cuma ingin makan malam . . . yah, wartawan juga cuma manusia biasa.

Setelah menunggu lama wartawan malas ini mendapatkan hadiahnya. Bakmi goreng pesanan akhirnya datang juga. Penampakannya biasa aja, seperti bakmi Jawa normal dengan warna kecoklatan dan taburan seledri di atasnya. Tapi seperti makanan rakyat pada umumnya, penyajian memang bukan point utama karena rasa adalah segalanya. Dan untuk bakmi Pak Pele . . . rasanya benar-benar top! Bumbu bakmi Jawa yang pas gurih dan manisnya dengan potongan-potongan jeroan ayam yang nikmat memang pantas membuatnya sebagai legenda. Tapi yang istimewa adalah mienya. Mienya tebal dan lebih besar dari mie kuning biasa. Teksturnya yang kenyal-kenyal asyik membuat pengalaman makan jadi tak terlupakan.

Dan karena Bakmi Pele ini tergolong salah satu pemain legendaris di jajaran kuliner Jogja, harganya jelas tidak seperti bakmi-bakmi pinggir jalan yang normal. Satu piring bakmi dihargai sekitar Rp 10 ribu . . . nggak terlalu mahal kan? Saran saya, segera ke sana sebelum musim hujan mendera Jogja! Kalau sudah musimnya, bisa dipastikan tiap malam hujan bakal mengguyur Kota Pelajar . . . kurang asyik kan kalau cuma duduk di dalam tenda? (ang)

Artikel ini saya ambil di http://trulyjogja.com/

0 Comments:

 

© 2007 Seorang Belia yang mencari sebuah Pengakuan: Bakmi Pele, Legenda Dari Alun-Alun Utara | Design by Rohman abdul manap | Template by : Template Unik